Jumat, 08 November 2013

Kelahiran Telur Manusia #Nyata

Lahir di desa yang penuh pepohonan, rindang, dan kicauan riuh burung kepudang yang menghiasi pagi cerah, saya keluar dari dunia maya yang gelap dan masuk kedunia nyata yang penuh warna. Tak seperti seorang bayi lainnya yang terlahir dengan keadaan kepala, tangan, kaki dalam keadaan yang sudah terbuka, saya terlahir dalam keadaan terbungkus selaput putih yang dilhat dengan mata telanjang itu seperti telur yang didalamnya ada sesosok makhluk hidup dengan nafas yang sesak belum merasakan indahnya dunia lepas.

Melihat keadaan yang seperti itu, seorang ibu dari ibu yang melahirkan, merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Ada hal yang harus dilakukan, yaitu dengan mencambuk selaput putih itu dengan batang padi kering ("damen"/sekam) untuk merobek selaput yang didalamnya ada sosok manusia yang masih suci untuk dapat menghirup udara yang penuh warna ini sebagai kelahiran keduanya.


Cari dan dicari dan tak ada waktu untuk mencari sekam yang sangat dibutuhkan itu, keputusan akhirnya mengharuskan merobek selaput putih itu dengan tangan karena melihat keadaan makhluk yang tak dapat bernafas didalam bungkusan itu menggeliat yang disangka tak dapat merasakan udara untuk bernafas.

Tangisan bayipun terdengar setelah selaput putih itu terbuka, dan bayi laki-laki terlihat merona merasakan indahnya udara bebas. Suara adzanpun dikumandangkan dengan harapan bayi yang terlahir ini menjadi anak yang soleh. Aamiin...

0 komentar:

Posting Komentar