Dan ........................................ Iya itu judul yang tepat buat kisahku ini,
Agak kaku gue mau memulai obrolan. Cuma saling tatap, senyum kecil, dan akhirnya gue membuka obrolan dengan brtnya "gimana, kamu udah punya jawaban?". Dia cuma diem, diem, dan terus diem. Gue tanya lagi "gimana???jngn diem aja dong, biar jelas???". Dia cuma jawab, "aku gag tau....".
Gue bingung sama dia, tpi gue juga merasa kalau dia dalam kontroversi hati yang berat. Gue tau kalau dia sedang banyak orang yang deketin dia, tpi dia jg gag memungkiri kalau gue juga ada dalam hatinya "perasaan gue si".
Gue keluar bentar ya "dsela-sela keheningan itu". Gue kluar dan menuju ke parkiran motor dan temen2 dluar pun heboh melihat gue yang baru sbentar ddalam dan dikiranya udah mau pulang. Gue buka jok motor dan gue ambil bunga mawarnya, gue pegang, dan cium sebentar memastikan harumnya masih menempel. Gue masuk lagi dengan diam dan bunga gue umpetin dbelakang punggungku.
Ehemmm,,gue jongkok didepannya dengan bunga mawar gue pegang dengan tangan kanan dan gue acungkan ke dia.
Gue liat dia senyum tersipu malu, tapi gue liat senyumnya hanya sekejap. Gue diam dan terus bertanya, "gimana". Dia lantas membuka mulutnya dan berkata "Gimana apanya? Ngomong donk mau apa???. Hahahaa,,,gue ktwa kecil, gue lupa kalo gue belum bilang sesuatu ke dia. Ya udah...Ehemmmm...
"SITA, aku sayang sama kamu, Aku pengen km jdi pacar aku, please,,,"
"Kalau km mau nerima cinta aku tolong cium bunga ini ; dan kalau km emank ga punya rasa sama aku, km boleh buang bunga ini"
Disuruhlah gue beranjak dari posisi jongkok dan diminta mendekat duduk disampingnya. Gue pun duduk disampingnya dan dia berkata "kemarin km kn udah ngmong panjang lebar, sekaring gantian aku yg ngmong ya". Ya udah, km mw ngomong apa "jwb gue".
Pertanyaan pertama yg muncul dari dia tuh "Kenapa km kok bsa syang sama aku?suka sama aku?", Gue pun bngung jwabnya, soalnya gue jg bingung knp gue bsa suka sama dia, syang sama dia, padahal dia kecil, item, tapi gimana lagi, perasaan gag bisa diukur sama logika, perasaan timbul dengan sendirinya. Ya itu lah kira2 jwaban gue ke dia. Gue ngmong apa adanya kedia seperti itu. Kecil, item, tapi aku suka.
Setelah itupun aku jadi pendengar, karna dia bercerita banyak hal tentang hatinya.
"Jujur, ketika kamu menjauh beberapa saat lalu, aku merasa kehilangan, aku merasa sepi, aku merasa sendiri. Yang aku herankan, knpa km ngomong dsaat2 terakhir ini. Ketika kita akan lama berpisah, kita akan pulang kerumah masing-masing, dan kita gag tau akan bertemu kapan lagi. Aku udah berharap dari dulu kalau km mau ngomong kaya gini".
Gue tatap matanya dan gue liat air matanya menetes. Gue cuma bilang, "km nangis??" ; "Engga, Siapa yg nangis" dia bilang sambil menarik nafasnya dalam2.
" Jujur, aku tu berharap banget T_T km ngmong ini dari dulu. Kalo udah kaya gini, disaat akhir-akhir kayak gini buat apa lagi. Aku gag tau kalo kita nanti pacaran jalaninnya mesti gimana. aku bingung, beneran aku gag tau.
Hmmmmm,,,Gue jadi tau perasaan dia ke gue. Gue cuma nangkep kalo dia sayang sama gue, walopun ntar keputusannya spti apa, tpi gue dh seneng soal itu.
O iya,, km perlu tau, ketika km menjauh, banyak yang deketin aku dan ada satu yang mulai masuk dalam hati aku. Tapi itu cuma sedikit perasaan siiii,,,,(katanya)
Singkat cerita, Gue nanya lagi kedia "jadi gimana??kamu mw ga jadi pacar aku??". Emmmm, dia dengan tak sengaja mencium bunga itu yang artinya dia menerima cinta aku. Tapi itu hanya ciuman sesaat yang akhirnya dia masih bingung harus bagaimana. Bunga itu dipegangnya terus dan menimpuk2annya kepangkuannya pelan. Dengan tak sengaja pula, bunga itupun lepas dari tangkainya dan jatuh ke lantai. Di ambillah bunga itu dan dengan obrolan kecil, dia memperbaiki bunganya lagi.
"Mungkin berat buat aku memutuskan ini. Aku bener-bener takut kecewa dengan keputusanku ini. Aku sendiri takut menyesal dengan keputusanku ini. Beneran aku bingung. misalnya aku harus menyesal yang amat sangat menyesal dg keputusan ini ya sudahlah, orang ini nantinya udh jadi keputusanku sendiri. Masih ada yang mengganjal dihatiku tentang kamu. Aku juga sepertinya belum bisa berkomitmen untuk jadi pasangan buat kamu. Dan kenapa juga km mengatakan hal ini diwaktu terkahir-akhir ini."
Kita diem lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Tik tok tik tok tik tok
Hmmmmm,,,akhirnya akupun mengambil bunga itu dari tangannya dan dg sengaja gue jatuhkan bunga itu ke lantai. "Udah, km tolak aku aja, daripada km bingung. Aku juga sadar, akan sangat sulit menjalin hubungan bila kita nanti akan saling berjauhan, kita akan tidak bertemu dalam waktu yang lama (mungkin)."
Bunganya di ambilnya lagi olehnya, dan untuk kedua kalinya, bunga itu dilemparkan lagi ke lantai, tapi bukan aku yang membuangnya, melainkan dia.
Dengan itu, kita sah bahwa kita gag punya hubungan apa-apa.
Gue minta ke dia untuk mengambil bunganya lagi yang udah tersungkur ke lantai dan berkata,"Gpp km menolak cintaku, yang penting aku tau perasaan km yang sebenernya ke aku. Aku juga mau km percaya sama aku, aku bener2 sayang sama km. Aku berharap km simpan bunga ini smpai kapanpun, jangan di buang sampai aku dateng lagi buat gnti bunga ini suatu saat. Kamu harus percaya ini. Aku janji akan dateng lagi."
Gue liat kalo dia mulai meneteskan air mata lagi..
"udah gag usah nangis. Aku gpp kok, km juga gag usah mikirin ini. keep smile :)...", gue menenangkannya.
Dia pun berkata "Kalau kita jodoh pasti kita akan dipertemukan"
Malam yang panjangpun berlalu. Gue pamit pulang dengan senyum manis. Gue peluk dia dan mencium dahinya sekedar rasa sayangku untuknya dan sebagai tanda perpisahan atas kisah kita.
Bye,,see u next time, Semoga Tuhan mempertemukan kita sebagai jodoh. Aamiin