Masih soal postingan lama, karna yang empunya blogger susah move on dari cerita sebelumnya.
Yaa, ini awal tahun 2016 yang harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Cerita tentang baik buruknya hal-hal yang sudah lewat dan semoga tahun ini dan selanjutnya berubah jauh lebih baik.
Harapan yang baik, impian yang lebih sempurna dan tujuan kedepan dengan kepastian.
Disini aku pengin cerita tentang harapan dan semua impian masa depan yang tersirat dalam doa tiap sujud terakhirku dalam setiap shalat 5 waktu.
Tentunya setiap anak yang dilahirkan oleh sepasang orang tua akan mendoakan yang baik untuknya. Namun disisi lain, aku selalu selipkan doa untuk perempuan yang selalu aku semogakan untuk menjadi masa depan dan teman hidupku kelak.
Mendoakan impiannya, mendoakan hari-harinya, mendoakan semua yang terbaik untuknya.
Aku berdoa tiap hari untuknya, karna aku meyakini bahwa kata-kata dalam doa bisa saja salah atau kurang tepat. Dari hal itu, aku berharap ada satu doa yang sebenarnya sama diucapkan setiap harinya namun tepat pengucapan kata dan maknanya sehingga diterima untuk diwujudkan oleh sang pencipta. Aamiin...
Meminta itu baik, tapi jangan memaksa, karna Tuhan itu tidak suka dengan doa yang memaksa "selipan kutbah jumat".
Untuk perempuan yang selalu aku semogakan menjadi masa depan. Aku hanya laki-laki yang masih sederhana. Mungkin disekelilingmu banyak yang lebih daripada yang aku punya sekarang.
Untuk perempuan yang selalu tersirat dalam doa. Aku hanya laki-laki yang baru bisa bermimpi. Memimpikan masa depan yang lebih dari ini, memimpikan harapan yang lebih baik dari ini.
Untuk perempuan impianku. Aku ingin berkata, bahwa hari ini aku merasa lebih baik, aku merasa doa yang kamu ucapkan kemarin sangat berarti, yang mungkin menurutmu hal sepele tapi terkadang terdengar istimewa bagiku.
Terimakasih untuk tahun-tahun yang sudah lalu. Aku berharap dan berdoa, semoga tahun ini dan selanjutnya akan lebih baik untuk kita. Aamiin...